Selamat soree semuuaa :). Hari ini saya berniat untuk membagi informasi nih. Sesuai dengan tugas bahasa indonesia semester satu tentang meresensi suatu novel. novel yang saya resensi kali ini tentang buku harry potter yang ke 7. Selamat membaca dan semoga bermanfaat :) .
Judul
Buku : Harry Potter and the Deathly Hallows
Pengarang : J.K. Rowling
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Januari, 2008
Jumlah halaman : 1008 halaman ; 20 cm
Harry Potter
memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Dengan
memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan
mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri. Beberapa hari kemudian,
Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley, dan memberikan warisan
Dumbledore untuk mereka. Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa
Dumbledore meninggalkan warisan kepada mereka. Mereka mempercayai bahwa
benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan
semua Horcrux Lord Voldemort. Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur
Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa
Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka.
Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya
berlindung di markas besar Orde Phoenix, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius
Black. Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang
milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Yakin bahwa liontin itu salah satu
Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan
samaran Ramuan Polijus. Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk
Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah
kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ron mencari Harry dan Hermione. Dan
berhasil menyelamatkan Harry yang tenggelam di kolam itu, lalu mengambil pedang, dan kemudian berhasil
menghancurkan liontin itu. Horcrux lainnya disembunyikan di lemari besi
Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil
mengambil Horcruxnya, yaitu Piala Helga Hufflepuff. Secara tidak sengaja,
pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada
satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa
Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Mereka
berhasil memasuki Hogwarts tepatnya di Kamar Kebutuhan dan disambut oleh
seluruh anggota Laskar Dumbledore. Kemudian, Harry meminta
bantuan mereka untuk mencari horcrux Mahkota Ravenclaw. Namun, ia mendapat
penglihatan bahwa Voldemort akan datang ke Hogwarts. Tak lama kemudian, Harry
memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu.
Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar lain, dan banyak alumni Hogwarts
tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang, dan salah satu
pertempuran terbesar dan yang paling menentukan di dunia sihir dimulai.
Pertempuran ini memakan banyak korban. Dengan perlawanan mati-matian, pasukan
gabungan Hogwarts mampu menahan serbuan pengikut Voldemort sehingga mereka
tidak dapat memasuki Hogwarts lebih jauh. Sementara Harry mencari Horcrux
Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring
ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry. Hermione menggunakan taring itu
untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry
kemudian teringat bahwa ia pernah melihat mahkota itu di Kamar Kebutuhan.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera
pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort yakin bahwa dengan
membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh
Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang
jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan
bahwa Snape, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta
seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Snape juga yang mengirimkan
Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga
mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat
dibunuh selama Harry masih hidup. Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang
diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu,
Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang di dalamnya terdapat Relikui
Kematian Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari James dan Lily Potter
(orang tuanya), Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya
ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra,
mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan
tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Harry yang berhasil
"mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian,
mendapat pilihan untuk kembali hidup di dunia. Harry memilih hidup kembali,
tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry
ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Harry berhasil menyimpulkan bahwa
Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy
melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi
pemilik Tongkat Elder dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah
mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder.
Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan
Mantera Pelucutan Senjata, namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga
kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Joanne
Kathleen Rowling
atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury,
Inggris. J.K. Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri
pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam
daftar New York Times best-seller
setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania
Raya. Rowling semakin naik daun saat seri ke-7, Harry
Potter and the Deathly
diterbitkan pada tahun 2007. Seri ini menduduki tempat bestseller dan
memenangkan banyak penghargaan. Seri ini telah diterjemahkan ke dalam 65 bahasa
dan terjual lebih dari 350 juta eksemplar.
Jika
dibandingkan dengan novel J.K Rowling yang lain, novel Novel Harry Potter and the Deathly lebih
menarik. Karena pembaca saangat menanti edisi ini. Karena novel Harry Potter and the Deathly merupakan
ending cerita Harry Potter yang sangat laris di pasaran.
Buku
ini mempunyai beberapa kekurangannya.
Diantaranya, Pertempuran antara Harry Potter dan Voldemort terlalu
singkat dan kurang jelas maknanya, membuat sedikit kecewa. Epilog yang terlalu
singkat dan sedikit sulit untuk dimengerti. Terlalu banyak tokoh
yang dihadirkan sehingga terkadang membuat bingung. Tetapi buku ini juga
ditutup dengan indah oleh kelebihan-kelebihan yang mengangkat nilai di
dalamnya sehingga menjadi salah satu buku terpopupler di dunia. Diantaranya,
J.K. Rowling dapat menyajikan suatu cerita yang penuh dengan aksi tanpa
menghilangkan unsur yang ada, sehingga selain pembaca tidak merasa bosan,
pembaca juga dapat mengimajinasikan isi cerita dari novel ini karena
penyampaian bahasa yang mudah dimengerti dan penggambaran latar dan kejadian
yang detail. J.K. Rowling juga membuat
alur ceritanya menarik dan mendebar-debarkan hati untuk
pembacanya. Dan cerita novel ini berakhir dengan latar penting yang
sudah terungkap yang di tunggu-tunggu oleh pembacanya dari semua edisi yang
telah ia tuliskan .
Harry Potter and
the Deathly Hallows adalah
buku ketujuh dan merupakan sekuel terakhir dari novel Harry Potter oleh J. K.
Rowling. Buku ini menceritakan
tentang akhir perjalanan Harry Potter dalam menghancurkan penyihir
hitam paling berbahaya sepanjang sejarah, Lord Voldemort. Dengan cara
melenyapkan Horcrux, atau barang-barang yang dijadikan Voldemort sebagai alat
untuk menjaga keabadiannya dan pertempuran hidup dan mati
dengan pangeran kegelapan