Jumat, 16 November 2012

AKHIR PERJALANAN HARRY POTTER DAN PANGERAN KEGELAPAN


Selamat soree semuuaa :). Hari ini saya berniat untuk membagi informasi nih. Sesuai dengan tugas bahasa indonesia semester satu tentang meresensi suatu novel. novel yang saya resensi kali ini tentang buku harry potter yang ke 7. Selamat membaca dan semoga bermanfaat :) .
Judul Buku                : Harry Potter and the Deathly Hallows
Pengarang                 : J.K. Rowling
Penerbit                     : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit             : Januari, 2008
Jumlah halaman        : 1008 halaman ; 20 cm

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri. Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley, dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka. Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan warisan kepada mereka. Mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan semua Horcrux Lord Voldemort. Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ron mencari Harry dan Hermione. Dan berhasil menyelamatkan Harry yang tenggelam di kolam itu, lalu  mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Horcrux lainnya disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcruxnya, yaitu Piala Helga Hufflepuff. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Mereka berhasil memasuki Hogwarts tepatnya di Kamar Kebutuhan dan disambut oleh seluruh anggota  Laskar Dumbledore. Kemudian, Harry meminta bantuan mereka untuk mencari horcrux Mahkota Ravenclaw. Namun, ia mendapat penglihatan bahwa Voldemort akan datang ke Hogwarts. Tak lama kemudian, Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar lain, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang, dan salah satu pertempuran terbesar dan yang paling menentukan di dunia sihir dimulai. Pertempuran ini memakan banyak korban. Dengan perlawanan mati-matian, pasukan gabungan Hogwarts mampu menahan serbuan pengikut Voldemort sehingga mereka tidak dapat memasuki Hogwarts lebih jauh. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry. Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup. Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang di dalamnya terdapat Relikui Kematian Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari James dan Lily Potter (orang tuanya), Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Harry yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk kembali hidup di dunia. Harry memilih hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata, namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, Inggris. J.K. Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya. Rowling semakin naik daun saat seri ke-7, Harry Potter and the Deathly diterbitkan pada tahun 2007. Seri ini menduduki tempat bestseller dan memenangkan banyak penghargaan. Seri ini telah diterjemahkan ke dalam 65 bahasa dan terjual lebih dari 350 juta eksemplar.
Jika dibandingkan dengan novel J.K Rowling yang lain, novel Novel Harry Potter and the Deathly lebih menarik. Karena pembaca saangat menanti edisi ini. Karena novel Harry Potter and the Deathly merupakan ending cerita Harry Potter yang sangat laris di pasaran.
Buku ini mempunyai beberapa kekurangannya.  Diantaranya, Pertempuran antara Harry Potter dan Voldemort terlalu singkat dan kurang jelas maknanya, membuat sedikit kecewa. Epilog yang terlalu singkat dan sedikit sulit untuk dimengerti. Terlalu banyak tokoh yang dihadirkan sehingga terkadang membuat bingung. Tetapi buku ini juga ditutup dengan indah oleh kelebihan-kelebihan yang mengangkat nilai di dalamnya sehingga menjadi salah satu buku terpopupler di dunia. Diantaranya, J.K. Rowling dapat menyajikan suatu cerita yang penuh dengan aksi tanpa menghilangkan unsur yang ada, sehingga selain pembaca tidak merasa bosan, pembaca juga dapat mengimajinasikan isi cerita dari novel ini karena penyampaian bahasa yang mudah dimengerti dan penggambaran latar dan kejadian yang detail.   J.K. Rowling juga membuat alur ceritanya menarik dan mendebar-debarkan hati untuk pembacanya. Dan cerita novel ini berakhir dengan latar penting yang sudah terungkap yang di tunggu-tunggu oleh pembacanya dari semua edisi yang telah ia tuliskan .
Harry Potter and the Deathly Hallows adalah buku ketujuh dan merupakan sekuel terakhir dari novel Harry Potter oleh J. K. Rowling. Buku ini menceritakan tentang akhir perjalanan Harry Potter dalam menghancurkan penyihir hitam paling berbahaya sepanjang sejarah, Lord Voldemort. Dengan cara melenyapkan Horcrux, atau barang-barang yang dijadikan Voldemort sebagai alat untuk menjaga keabadiannya dan pertempuran hidup dan mati dengan pangeran kegelapan